Rabu, 14 Desember 2011

13 ( TIGA BELAS ) PETUNJUK MENGUATKAN IMAN*

Oleh: Siti Rohmah Rusdiyati, S.Ag**

Tak seorangpun bisa menjamin dirinya akan tetap terus berada dalam keimanan sehingga meninggal dalam keadaan khusnul khatimah. Untuk itu kita perlu merawat bahkan senantiasa berusaha menguatkan keimanan . Tulisan ini insyaAllah membantu kita dalam usaha mulia itu. Allah SWT telah memberikan petunjuk bagaimana cara mencapainya. Berikut ini penjelasan 15 petunjuk berdasarkan Al Qur'an dan Sunnah untuk memelihara kekuatan dan keteguhan iman.

  1. Akrab dengan Al Qur'an  

Beberapa alasan mengapa Al Qur'an dijadikan sebagai sumber utama mencapai kekuatan iman adalah:

  • Al Qur'an menanamkan keimanan dan mensucikan jiwa seseorang, karena melalui  Al Qur'an, hubungan kepada Allah menjadi sangat dekat.
  •  Ayat-ayat Al Qur'an diturunkan sebagai penentram hati, menjadi penyejuk dan penyelamat hati orang beriman sekaligus benteng dari hempasan berbagai badai fitnah.
  • Al Qur'an menunjukkan konsepsi serta nilai-nilai yang dijamin kebenarannya. Karena itu, seorang mukmin akan menjadikan Al Qur'an sebagai ukuran kebenaran.  -  Al Qur'an menjawab berbagai tuduhan orang-orang kafir, munafik dan musuh Islam lainnya.
  1. Mempelajari Kisah Para Nabi ,

    Dasar:  Al Qur'an Surat Hud ayat 120

    "Dan Kami ceritakan kepadamu kisah-kisah para rasul agar dengannya Kami teguhkan hatimu dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran , pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman."

  2. Berdo'a Diantara sifat hamba-hamba Allah yang beriman adalah mereka memohon kepada Allah agar diberi keteguhan iman, seperti do'a yang tertulis dalam surah Ali Imron ayat 8,

    "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada Kami rahmad dari sisiMu, sesungguhNya Engkau Maha Pemberi

  3. Dzikir kepada Allah

    Dasarnya adalah Surat Al Anfal ayat 45 "Hai orang-orang yang beriman, bila kamu memerangi pasukan (musuh) maka berteguh-hatilah kamu dan dzikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya."

  4. Menempuh Jalan Lurus

    Allah berfirman: "Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia dan jangan mengikuti jalan-jalan (lain) sehingga menceraiberaikan kamu dari jalanNya." (Al An'am: 153)

  5. Berpuasa

    Dalam ibadah puasa ada aturan-aturan yang mendorong  untuk meninggalkan perbuatan maksiyat yang dilakukan oleh anggota tubuh. Dan  aturan -aturan  tersebut bisa melatih dan membiasakan diri  menjaga iman  dengan meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh agama ,dan terbiasa pula dilakukan diluar ibadah puasa  sehingga semakin terpupuk iman dan taqwa  kepada Allah.

  6. Berdakwah

    Jika tidak digerakkan, jiwa seseorang tentu akan rusak. Untuk menggerakkan jiwa maka perlu dicarikan medan yang tepat. Di antara medan pergerakan yang paling agung adalah berdakwah. Dan berdakwah merupakan tugas para rasul untuk membebaskan manusia dari adzab Allah. Maka tidak benar jika dikatakan, fulan itu tidak ada perubahan. Jiwa manusia, bila tidak disibukkan oleh ketaatan maka dapat dipastikan akan disibukkan oleh kemaksiatan. Sebab, iman itu bisa bertambah dan berkurang. Jika seorang da'i menghadapi berbagai tantangan dari ahlul-bathil dalam perjalanan dakwahnya, tetapi ia tetap terus berdakwah maka Allah akan semakin menambah dan mengokohkan keimanannya.

  7. Dekat dengan Ulama

    Senantiasa bergaul dengan ulama akan semakin menguatkan iman seseorang. Tercatat dalam sejarah bahwa berbagai fitnah telah terjadi dan menimpa kaum muslimin, lalu Allah meneguhkan iman kaum muslimin melalui ulama.

  8. Meyakini Pertolongan Allah

    Firman Allah dalam Surah Ali Imron ayat 146-148 " Dan berapa banyak nabi yang berperang yang diikuti oleh sejumlah besar pengikutnya yang bertaqwa, mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, tidak lesu dan tidak pula menyerah (kepada musuh). Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar. Tidak ada do'a mereka selain ucapan, Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan dalam urusan kami. Tetapkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir. Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala dunia dan pahala yang baik di akherat."

  9. Mengetahui Hakekat Kebatilan

    "Dan Katakanlah, yang benar telah datang dan yang batil telah sirna, sesungguhnya yang batil itu pastilah lenyap." (Al Isra': 81)
    Dariayat di atas sungguh menentramkan hati setiap orang beriman. Mengetahui bahwa kebatilan akan sirna dan kebenaran akan menang akan mengukuhkan seseorang untuk tetap teguh berada dalam keimanannya.

  10. Memiliki Akhlak Pendukung yaitu sabar

    Tanpa kesabaran iman yang kita miliki akan mudah terombang-ambingkan oleh berbagai musibah dan ujian. Karena itu, sabar termasuk senjata utama mencapai kekuatan iman.

  11. Nasehat Orang Shalih

    Nasehat para shalihin sungguh amat penting artinya bagi keteguhan iman. Karena itu, dalam segala tindakan yang akan kita lakukan hendaklah kita sering-sering meminta nasehat mereka.

  12. Merenungi Nikmatnya Surga

    Dalam meneguhkan iman para sahabat, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sering mengingatkan mereka dengan kenikmatan Surga.
    Demikian, mudah-mudahan kita bisa merawat dan terus-menerus meneguhkan keimanan  sehingga Allah menjadikan kita khusnul
    khatimah. Amin.

    *Disampaikan  pada  Pengajian  Romadhon   PNS, TNI, POLRI dan Kades  tgl 19 Agustus 2011  di Aula Kantor Kec. Kajoran .

    **Penyuluh Agama Islam Kec. Kajoran.      

Share READ MORE - 13 ( TIGA BELAS ) PETUNJUK MENGUATKAN IMAN*

Buletin Khutbah Jum’at



Munculnya berbagai persoalan yang semakin komplek di tengah umat menuntut optimalisasi dan inovasi kegiatan dakwah Islam. PENAMAS Kankemenag Kab. Magelang dalam hal ini selalu mencoba cara baru untuk membantu kegiatan dakwah Islam di wilayah Kab. Magelang. Salah satunya adalah dengan menerbitkan buletin khutbah Jum'at. Hal ini untuk mengantisipasi materi-materi khutbah yang selama ini hanya memakai satu kitab/buku, yang selalu diulang-ulang oleh khotib Jum'at.
Sudah sejak awal tahun 2010, Penamas Kankemenag Kab. Magelang telah menerbitkan buletin Khutbah Jum'at. Buletin Khutbah ini sebagian besar menggunakan bahasa Jawa dan hanya beberapa judul yang berbahasa Indonesia, mengingat hampir mayoritas masjid dan musholla di wilayah Kab. Magelang masih menggunakan bahasa Jawa. Hingga saat ini buletin Khutbah Jum'at telah terbit 6 edisi. Respon masyarakat cukup bagus, sehingga hampir setiap penerbitan, buletin ini selalu habis. Bahkan ada yang sudah pesan jauh-jauh hari. Dalam setiap penerbitan, PENAMAS memberikan kebijakan kepada seluruh Penyuluh Agama Islam baik Fungsional maupun Honorer se-Kab. Magelang untuk memiliki buletin Khutbah Jum'at ini, sehingga para penyuluh terutama yang laki-laki siap menjadi khotib kapanpun dan dimanapun jika masyarakat memintanya.
Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh Kantor Kemenag Kab. Magelang, serta para kontributor artikel. Para penyuluh agama Islam baik fungsional maupun honorer juga selalu mengirimkan artikel khutbahnya. Meskipun tidak semua artikel diterbitkan mengingat konteks dan even pada saat buletin khutbah ini diterbitkan. Jadi, redaksi buletin menyeleksi judul-judul yang sesuai dengan peristiwa-peristiwa yang hangat, seperti Hari Besar Islam, Hari Besar Nasional, dan peristiwa insidentil. Sebagaimana terjadinya bencana alam Merapi, redaksi memilih judul yang sesuai dengan peristiwa tersebut.
Oleh karena itu, keberadaan buletin khutbah Jum'at ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang baik dalam kegiatan dakwah khususnya di wilayah Kab. Magelang. Selain itu, buletin ini juga mendorong para penyuluh untuk menulis materi khutbah Jum'at. Maka buletin ini bersifat dari penyuluh, oleh penyuluh, dan untuk penyuluh. -asyf-
Share READ MORE - Buletin Khutbah Jum’at

Jumat, 02 Desember 2011

Diklat Calon Penyuluh



2 orang penyuluh fungsional Kab. Magelang sedang mengikuti kegiatan Diklat calon Penyuluh di Balai Diklat Semarang Umi Azizah S.Ag. (Kec. Borobudur) dan Sri Nuryati, S.Sos.I (Kec. Ngluwar)
Share READ MORE - Diklat Calon Penyuluh

Radin Penamas Edisi Nopember 2011

RAPAT DINAS PENAMAS NOP 2011

Hari Selasa, 15 Nopember 2011 diadakan kegiatan bulanan sie. Penamas, Rapat Dinas Penyuluh Agama Islam Fungsional se-Kab. Magelang yang berjumlah 23 orang ditambah Penamas 6 orang, yang bertempat di salah satu kediaman penyuluh, Siti Rohmah Rusdiyati, S.Ag. di wilayah Kec. Tempuran.
Pada rapat dinas kali ini disampaikan beberapa agenda:
1. Pembukaan
2. Sambutan sohibul bait oleh Bp. Muslih, S.Pd
3. Kultum oleh Sdri. Huril Aini, S.Ag (Penyuluh Kec. Ngablak)
4. Sambutan Plt. Kasi Penamas oleh Bp. H. Muslih, M.PdI
5. Rapat Dinas dipandu oleh :  Aa' Noersholih
6. Lain-lain & Kesimpulan
7. Penutup/Do'a.
Acara dimulai tepat pukul 10.00 WIB sesaat setelah tuan rumah Bp. Muslih (suami bu Rahma) memberikan sambutan, tausiyah oleh Ibu Nyai Huril yang menjelaskan pentingnya disiplin dalam bekerja.
Sambutan Plt Kasi Penamas menekankan aspek kualitas dan kredibilitas penyuluh di masyarakat era modern yang heterogen dan semua bersifat instan.
Info kedinasan meliputi :
1. Laporan bulanan PAH bulan Oktober s.d. Desember 2011
2. Absen bulanan penyuluh harus dibuat menyesuaikan kalender kerja
3. Persiapan laporan akhir tahun bagi para penyuluh fungsional
4. Wacana tabungan kurban bagi para penyuluh
Acara diakhiri dengan dialog dan ramah tamah. 



Share READ MORE - Radin Penamas Edisi Nopember 2011

Rabu, 23 November 2011


KDRT = NO  SAKINAH = YES
oleh : Atok Rahman Hakim, S.H.I *

Share READ MORE -

MENINGKATKAN KUALITAS KECERDASAN EMOSI ( EMOTIONAL QUESTION )



Seorang rekan saya angota DPR/ MPR RI, melakukan study komperatif ke negara paman Sam Amerika Serikat. Beliau merupakan salah satu dari komisi luar negri. Diantara tempat yang di kunjungi adalah sebuah perusahaan besar, yang penghasilannya pertahun melebihi RAPBN Indonesia selama 5 tahun. Perusahaan ini adalah perusahaan "Nike". Disana ada sebuah ruangan besar, Show room atau ruang pamer, dalam ruangan tersebut hanya ada sedikit produk-produk Nike yang dipamerkan. Tapi yang paling dominan adalah foto-foto para legendaris atlet olah raga, atau para pemenang sejati dibidang olah raganya masing – masing. ketika ditanya kepada pimpinannya apa yang sesungguhnya anda jual? Dia menjawab kami tidak menjual produk kami ( Sepatu Nike ), tapi kami menjual life style atau gaya hidup. Dan yang ingin kami jaga adalah image mereka sebagai legendaris dalam bidang olah raga, bahwa mereka pun semuanya memakai sepatu produksi Nike.
Bisa di perhatikan dari cerita di atas, begitulah cara-cara kaum kapitalis dunia merubah gaya hidup masyarakat modern. Mereka memasukan ide-ide cemerlang mereka untuk di jadikan gaya hidup, life style dengan brbagai cara. Hal seperti ini sudah marak terjadi di Jakarta. Begitu banyak mall-mall, plaza-plaza dan pusat perbelanjaan yang begitu megah, yang kesemuanya itu ingin merubah gaya hidup masyarakat dewasa ini. Bahkan ada beberapa pusat perbelanjaan yang memberikan diskon besar-besaran pada jam 22.00 s/d 24.00, dengan kata lain ingin merubah pola hidup masyarakat kota, yaitu waktu tidur dipakai untuk berbelanja. Dan terbukti cara ini sangat ampuh sekali untuk merubah gaya hidup masyarakat kita. Begitulah bahwa kapitalisme dunia ingin merubah gaya dan pola hidup masyarakat dunia saat ini. Mereka diajak berfikir jauh, berpikir besar dan berpikir materi-materi semata untuk membesarkan dunia ini dan khusunya membesarkan mereka sendiri, dan demi kepentingan mereka sendiri.
Yang ingin kita ambil pelajaran dari cerita di atas adalah bahwa kaum kapitalis saja, sebagai orang pecinta dunia yang hanya memikirkan materi semata, begitu hebatnya mereka dalam mewarnai pola pikir masyarakat modern. Dengan membangun Show room, menjual image dan life style dari pada legendaris dunia, memasukan gagasan-gagasan mereka dalam pola pikir masyarakat.
Sesungguhnya Allah telah jauh-jauh hari berbuat seperti itu melalui Al-qur'an dan salah satu dari fungsi Al-qur'an adalah bahwa Al-qur'an merupakan Show room besar mulai dari pertama kali diturunkan sampai hari kiamat nanti. Show room yang muatan rentang waktunya begitu jauh dan luas sekali. Disana dipampangkan para the winer, para legendaris dunia dalam segala kebaikan: dalam iman dan islam, dalam perjuangan dan pengorbanan, dalam ketundukan dan ketaatan, dalam ibadah dan amal soleh serta dalam karya membangun peradaban dunia. Di sana juga dipampangkan para Nabi Rasul, manusia terbaik dan termulia sebagai teladan bagi umat manusia, mulai dari Nabi Adam As sampai Nabi akhir zaman yaitu Muhammad Saw. Juga kisah-kisah orang sukses, orang-orang yang telah syuhada. Yang demikian itu menunjukan bahwa betapa hebatnya Allah Swt memampangkan dan memamerkan dalam kitab sucinya yaitu Al-Qur'an.
Begitulah Allah yang jauh sebelumnya telah mengarahkan kita semua agar berpikir besar dan berusaha untuk mencapai obsesi kita, dengan mengoptimalkan cara berpikir. Oleh karena itu dalam training-training di berbagai tempat yang mengenai EQ, IQ, SQ, pengembangan SDM saat ini, ada sebuah bahasa yang mereka angkat yaitu berpikir besar, "you are what you thing", ("anda adalah apa yang anda pikirkan"). "Anta kaifa maa tufakkir", (" Anda adalah apa yang anda pikirkan"). Jadi seluruh apa yang kita perbuat dan lakukan adalah seluruh apa yang ada di dalam pikiran kita. Kita tidak mungkin bekerja, beraktikfitas apa yang tidak ada di dalam benak kita. Tetapi sungguh kita tidak akan keluar dari apa yang kita pikirkan dalam seluruh aktifitas kita.
Oleh sebab itu Rasululah Saw, menyatakan dalam sebuah hadits yang sangat masyhur dan sangat terkenal di telinga kita yaitu: "Innamaa al'Amaalu Bi anNiyaat," (Sesungguhnya amal itu tergantung dari pada niat). Maksud dari hadist tersebut, bahwa sesungguhnya seluruh aktivitas kerja, dan apapun yang kita lakukan sungguh sangat bergantung pada obsesi kita, keinginan-keinginan kita, cita-cita dan visi misi kita. Kalau seseorang melakukan niat, obsesi atau cita-cita maka seluruh hidupnya dedikasikan dan tujukan terhadap apa yang ia cita-citakan. Begitu juga orang yang mencintai dunia, maka seluruh hidupnya adalah untuk dunia. Orang yang mencintai akhirat maka seluruh hidupnya ditujukan untuk akhirat, meskipun dunia sebagai tunggangan dan sebagai sarananya.
Ternyata dengan al-Qur'an kita semua diajak untuk menjadi orang-orang besar meskipun kita oran-orang kecil. Kenapa demikian?. Karena ketika kita menata pola pikir, dan cara berpikir kita sesuai tuntunan al-Qur'an yaitu berfikir besar, maka kesuksesan dalam menjalani hidup di dunia dalam membangun peradaban dunia akan nampak di depan mata kita, meskipun jalannya panjang dan penuh dengan rintangan dan tantangan yang menghadang, tapi dengan berpikir besar pasti akan dilakuinya dengan mudah. Berbeda sekali dengan orang yang tidak mempunyai cita-cita dan pikiran yang besar, biasanya merasa cukup dengan yang ada tanpa mau menggali dan menggali potensi yang ada.
Kalau kita ingin mendapatkan kecerdasan emosional dan cita-cita serta harapan kita, maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah menata cara dan pola pikir dengan baik. Contoh ketika kita menginginkan sesuatu, misalnya menikah, biasanya diawali dengan ketertarikan terhadap lawan jenis, ketertarikan pada mulanya hanya sebatas lintasan saja yang kemudian berkembang menjadi memori. Memori inilah yang kemudian menjadi sebuah gagasan atau ide, kemudian berangsur-berangsur menjadi sebuah tekad yang kuat dan pada akhirnya kita melaksanakan pernikahan yang pernah terlintas dalam pikiran kita, yang tadinya hanya sebuah lintasan saja.
Begitu pula dengan emosi kita, rasa senang, marah, kesal dan benci sungguh-sungguh bisa dimenej melalui bagaimana kita memenej lintasan-lintasan yang ada dalam pikiran kita. Inilah pentingnya menata pola pikir. Misalnya kalau kita hari ini berpuasa tapi tidak berniat puasa pada malam harinya, maka bisa dipastikan pada jam-jam makan atau dzuhur perut kita protes ingin diberikan makanan. Apa kaitannya dengan niat?. Ternyata ketika kita meletakan niat begitu saja tanpa tekad yang kuat maka seluruh sel-sel syaraf langsung mengontak hormon-hormon yang mencerna makanan di dalam perut, sehingga hormon-hormon tersebut tidak menjalankan tugasnya, padahal ini baru niatnya saja. Maka begitu pula ketika kita mencintai sesuatu, berharap kepada sesuatu, tunduk kepada sesuatu dan marah kepada sesuatu seluruhnya bisa kita menej dan tata menurut kehendak kita. Oleh sebab itu agar kita menjadi orang cerdas secara emsional, maka tatacara berfikir kita harus kita warnai dengan warna-warna ilahiah dan warna-warna imaniah.
Marahnya orang-orang beriman itu berdasarkan warna-warna ilahiah dan warna-warna imaniah. Dia akan memilah dan memilah mana yang harus marah dan mana yang tidak harus marah atau mereka menempatkan marah secara proporsional. Dalam sebuah riwayat Sayyidina Ali RA ketika marah dan ingin membunuh seorang musuh karena memerangi agama Allah tiba-tiba orang kafir tersebut meludahi mukanya. Bukannya Ali langsung membunuhnya tapi dia mengurungkan niatnya karena beliau tahu marahnya kali ini bukan karena Allah tetapi karena dirinya sendiri. Inilah contoh orang-orang yang mampu mengendalikan kecerdasan emosialnya. Begitu pula jika kita perhatikan kehidupan Rasulullah Saw, maka cukup bagi kita semuanya nabi sebagai qudwah dan teladan hidup.
Allah Swt memberikan janji bagi orang-orang yang mampu mengatur emosialnya dalam Al-qur'an surat Ali Imron, 3:134
"Dan bersegeralah kalian semuanya menuju ampunan Allah dan surganya yang luasnya seluas bumi dan langit. Yang disediakan oleh Allah bagi orang-orang yang bertakwa, mereka orang-orang yang senantiasa berinfak dalam keadaan lapang dan susah. Dia orang-orang yang mampu mengendalikan marahnya dan gampang memaafkan saudara-saudaranya yang lain".
Allah Swt sampai memberikan janji yang indah ini mana kala kita mampu memenej dan mengelola emosial kita.
Apabila kita ingin mendapatkan kecerdasan emosional hal yang harus kita lakukan adalah berinteraksi dengan Al-Qur'an. Hanya dengan al-Qur'an sifat-sifat buruk akan menghilang sementara sifat-sifat baik akan tumbuh dan berkembang. Umar bin Khatab adalah seorang yang sangat kasar dan keras dan orang arab memang terkenal tempramental, tapi ketika mendengar Al-Qur'an beliau pernah sampai sakit dua bulan karena mendengar firman Allah : Surat Annaba, 78:30
"Karena itu rasakanlah. Dan kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab".
Suatu ketika Umar hedak pergi ke pasar, tiba-tiba dia mendengar ayat ini di lantunkan oleh seseorang, maka dia terhenti sejenak dan langsung badannya menggigil ketakutan sampai beliau lemas dan sakit selama dua bulan. Dan apabila terlintas di benak beliau dan berdengung di telinga beliau, beliau langsung menggigil dan lemas kondisi ini terus berlanjut hampir selama dua bulan. Maka siapapun kita yang hendak berinteraksi dengan Al-Qur'an sungguh dia akan menuai keselamatan dunia dan akhirat.

Seorang yang senantiasa berinteraksi dengan Al-Qur'an minimal akan memunculkan tiga hal :
  1. senantiasa mendapatkan inspirsi tiada henti.
Orang semakin membaca Al-qur'an semakin dia mendapatkan ide-ide baru, gagasan dan inspirasi yang terus mengalir, maka dari itu kita diperintahkan untuk membaca Al-Qur'an secara kontinyu tiap hari bukan hanya malam-malam dan surat-surat tertentu, tetapi setiap waktu dan seluruh ayat-ayat yang terdapat di dalamnya.Demikianlah yang seharusnya dilakukan oleh seorang mukmin .
  1. Dia akan mendapatkan kesamaan gelombang iman .
Maka kami yakin bahwa yang senantiasa shalat berjamaah di masjid dan memakmurkannya adalah orang-orang yang memiliki gelombang iman yang sama, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu redah. Dan gelombang iman ini adalah gelombang yang terus menerus tidak mengenal waktu dan tempat karena kebiasaan berinteraksi dengan Al-Qur'an. Dan yakinlah kalau gelombang keimanan kita sama maka kita pada hakikatnya sedang melakukan segala kebaikan.
3. Dia akan menjadi orang yang cepat merespon seruan Allah.
Contoh, ada sebuah kisah seorang pemuda yang bernama Zahid. Dia adalah ahli suffah yaitu seorang yang hidupnya di mesjid dan segala aktivitasnya di mesjid. Dia belum mempunyai pekerjaan sehingga menjadi pembantu Rasulullah Saw di mesajid. Pada suatu pagi dia didatangi oleh Rasulullah Saw dan ditanya apakah dia mau menikah? Tentu saja Zahid mau, tetapi dia merasa tidak ada orang yang mau mengambil dirinya sebagai menantu. Kemudian Rasul memerintahkanya untuk membawa surat kepada Said Ra yang isisnya melamar putrinya yang sudah cukup umur untuk dinikahi. Said Ra adalah seorang yang kayaraya dan bermartabat, tetapi Rasulullah Saw selalu berusaha menghilangkan sekat-sekat jahiliah seperti itu. Said merupakan gambaran orang yang mampu mengendalikan emosinya, dia tidak langsung mengatakan tidak atau mengiyakan lamaran itu walaupun dia tahu Zahid adalah orang yang tidak mempunyai apa-apa. Lalu dipanggilah Zulfah putrinya untuk ditanyakan apakah dia setuju atau tidak. Ternyata Zulfah tidak setuju dan dia menangis karena dia tidak tahu kalau itu adalah perintah Rasulnya. Tapi setelah dia tahu bahwa ini perintah Rasul dia langsung menerimanya dan berkata, sungguh wahai ayah seorang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan sesuatu maka tidak ada kata lain bagi seorang mukminah kecuali dia akan berkata: "sami'na wa atho'na" (aku dengar dan aku taat). Aku terima dengan tangan terbuka kalau itu dari Rasul, meskipun untuk Zahid atau siapapun. Dia mengubur egoisme dirinya, mengubur kekecewaan dan ketidak sukaannya semata-mata untuk mencintai Allah dan Rasulnya. Ini adalah sesuatu yang berat tapi itulah kesolehan seorang mukminah. Dia mampu untuk menata emosinya dan itulah kecerdasan emosional yang di landasi iman.
Rasul mengajarkan sebuah do'a yang berkenaan dengan emosional yang di landasi iman :
"Ya Allah limpahkanlah kepada kami cinta dalam nuansa iman. Hiasilah hati kami dengan keimanan itu, berikan hati kami kebencian atas segala kekufuran kemungkaran dan maksiat. Dan jadikanlah kami hamba-hambamu yang cerdas".
Akhirnya Zahid kembali ke masjid dengan hati berbunga-bunga karena lamaranya diterima. Esok harinya ia bertemu dengan Rasul dan berkata: "Wahai Zahid kamu terlihat ceria dan bergembira, ada apa? Zahid menjawab: "Ya Rasulullah, lamaranku diterima tapi aku bingung bagaimana dengan walimahnya?". Rasul langsung tanggap dan mengerti akan kesulitan Zahid. Beliau memerintahkan untuk menemui Abu Bakar Ra, Utsman Ra dan Abdurrahman Ra dan berkata: "sampaikan salamku pada mereka". Setelah ketemu dengan mereka disampaikan salam Rasulullah kepada mereka, kemudian sahabat Abu Bakar, Utsman dan Abdurrahman bertanya: "ada yang lain?", maka Zahid pun berterus terang dengan kesulitannya. Mereka langsung merespon dan langsung mengeluarkan hartanya dengan ikhlas dan tidak merasa keberatan sedikitpun.
Akhirnya Zahid pulang dan langsung menuju pasar untuk membeli apa-apa yang diperlukan untuk walimah pernikahannya. Setelah kembali di mesjid, ternyata di masjid sudah penuh dengan orang-orang yang hendak menerima perintah jihad di jalan Allah. Zahid pun kembali ke pasar dan menjual kembali apa yang sudah dibelinya. Dia langsung membeli alat-alat perelengkapan perang dan langsung bergabung dengan para sahabat lainnya untuk menunaikan perintah jihad. Di medan jihad Zahid pun berpulang ke rahmatullah sebagai syuhada.
Zahid merupakan orang yang rela mengubur obsesinya untuk menikah dengan Zulfah dengan melewati berbagai proses yang telah melelahkan. Tetapi ketika datang kepadanya printah jihad dia langsung meresponnya dan melaksanakannya dengan sepenuh hati.
Karena itu Rasulullah Saw memberikan pidato khusus di depan sahabatnya yang lain. Sungguh berbahagia Zahid dan dia akan didampingi oleh bidadari syurga. Zulfah pun memberikan salam khusus untuknya dan berkata: "Sungguh berbahagialah Zahid, aku tidak bisa mendampinginya saat di dunia ini, Ya Allah aku mohon agar engkau berkenan untuk memberikan kesempatan bagiku untuk menerimanya di syurga". Inilah gambaran orang-orang yang mampu mengendalikan dan mecerdaskan emosinya, dan orang-orang yang setiap hari berinteraksi dengan Al-qur'an . Dan ingatlah perkataan Rasulullah Saw yaitu : "Al mu'min kayyisun wa fathinun" (Bahwa sesungguhnya mukmin adalah pintar dan cerdas). Wallahu A'lam.
Share READ MORE - MENINGKATKAN KUALITAS KECERDASAN EMOSI ( EMOTIONAL QUESTION )

Kamis, 10 November 2011

Khutbah Iedul Adha 1432 H (Bhs Jawa)


'IEDUL ADHA,
MOMENTUM PENINGKATAN UKHUWAH LAN SOLIDARITAS SOSIAL
Dening: Aziz Luqman

 
اللهُ اَكْبَرُ لاَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَلاَنَعْبُدُاِلاَّ اِياَّهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ لاَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَ نَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلاَحْزَابَ وَحْدَهُ لاَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ
اْلحَمْدُللهِ الَّذِى جَعَلَناَمِنَ الْعَائِدِيْنَ وَاْلفَائِزِيْنَ وَاْلمَقْبُوْلِيْنَ اْلحَمْدُ للهِ الَّذِى هَدَاناَاِلَى الصِِّرَاطِ اْلمُسْتَقِيْم لِنَيْلِ جَنَّةِ النَّعِيْمِ فِى رِضَى اللهِ اْلعَظِيْمِ أَشْهَدُاَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيكَ لَهُ وَلاَنَعْبُدُ اِلاَّ اِياَّهُ لَهُ اْلمُلْكُ وَ لَهُ اْلحَمْدُوَهُوَالصَّدِيْقُ اْلوَعْدُاْلاَمِيْنُ وَأَشْهَدُاَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ النَّبِيُّ اْلكَرِيْمُ اللّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَبَارِكْ عَلى سَيِّدِاْلمُرْسَلِيْنَ مُحَمَّدٍ وَعَلى الِهِ وَ اَصْحاَبِهِ أَجْمَعِيْنَ
اَيُّهاَاْلحَاضِرُوْنَ وَاْلحَاضِرَاتُ فَيَااَيُّهَااْلمُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ وَقاَلَ تَعاَلىَ فِي كِتَابِهِ اْلكَرِيْمِ:
 
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُوَللهِ اْلحَمْدُ
Sedaya puji mangga kita unjukaken dumateng Allah SWT, ingkang nyiptaaken langit, bumi lan sedoyo isinipun, ingkang Maha Prikso lan Maha Kuoso, ingkang Maha Adil lan Wicaksana, Maha Mirah lan welas asih. Shalawat lan salam mugi tansah kalimpahaken dumateng junjungan kita Nabi Muhammad SAW, para sederek lan sedaya sahabatipun ingkang tansah taat lan setia nderek lan njunjung ajaranipun.
 
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُوَللهِ اْلحَمْدُ
Jamaah kaum muslimin lan muslimat rahimakumullah
Allah SWT., sampun paring kalih dinten ingkang dipun istilahaken kanthi istilah "ied", ingkang artosipun Hari Besar, Hari Raya, utawi wonten ing istilah Jawi asring kita mireng kanthi istilah riyoyo. Kalih dinten meniko inggih Idul Fithri lan Idul Adha.
Dipun ngendikaaken wonten satunggaling hadits:
قَدِمَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اْلمَدِيْنَةَ وَلَهُمْ يَوْمَانِ يَلْعَبُوْنَ فِيْهِمَافَقَالَ مَا هذَانِ اْليَوْمَانِ قَالُواكُنَّانَلْعَبُ فِيْهِمَافِي اْلجَاهِلِيَّةِ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِنَّ اللهَ قَدْ اَبْدَلَكُمْ بِهِمَاخَيْرًا مِنْهُمَايَوْمَ اْلاَضْحَى وَيَوْمَ اْلفِطْرِ
"Rasulullah SAW. dumugi ing Madinah lan panjenenganipun prikso bilih tiyang-tiyang madinah nggadahi kalih dinten ingkang sami dipun ramekaken kanthi permainan-permainan. Panjenganipun lajeng ndangu, "Dino opo rong dino iki?", tiyang-tiyang sami njawab, "Naliko jaman jahiliyah kito ngrameaken kalih dinten meniko kanthi permainan-permainan". Rasulullah SAW. lajeng ngendiko, "Saktemene Allah wus ngganti rong dino kuwi kanggo kowe kabeh kanthi kang luwih becik, yoiku Idul Adha lan Idul Fitri" (HR. Abu Dawud lan Nasa'i)
Lan wonten ing dinten meniko, kita kaum muslimin lan muslimat sesarengan menikmati dinten ingkang istimewa, dinten ingkang khusus, amargi dinten meniko tanggal 10 Dzulhijjah 1431 H, kita ngrayakaken 'Idul Adha. Mangga kesempatan Idul Adha meniko kita ginaaken kanthi leres lan optimal kagem ngagungaken dinten meniko, kagem mbentenaken dinten meniko kaliyan dinten-dinten sanes, kagem mensyiarkan Islam lan kaum muslimin kanthi cara-cara ingkang sesuai tumrap syariah agami Islam, ugi kanthi tansah ngagungaken asmanipun Allah.

 
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُوَللهِ اْلحَمْدُ
Jamaah shalat 'Ied rahimakumullah,
Wonten ing rangkaian ibadah shalat 'Ied meniko, wonten ing tiap-tiap keluarga muslim ingkang mampu dipun sunnataken supados nyembelih hewan korban ingkang sehat tanpa cacat. Saklajengipun daging qurban meniko disamping kagem dipun dahar dening shahibul qurban, ugi dipun shadaqohaken dumateng tiyang sanes, khususipun dumateng tiyang ingkang secara ekonomi dipun pandang kirang mampu utawi kagolong tiyang-tiyang miskin.
Rasulullah SAW. Ngendiko:
ﻤﻥﻜﺎﻥﻠﻪﺴﻌﺔﻭﻠﻢﻴﺿﺢﻓﻼﻴﻘﺮﺒﻦﻤﺻﻼﻨﺎ
"Sapa wong kang duwe kemampuan berqurban ananging deweke ora nindakake qurban, mangka aja cedhak-cedhak marang papan shalate awak dewe" (HR. Ahmad lan Ibnu Majah)
Kanthi mekaten sampun cetha bilih ancaman kagem tiyang ingkang kaparingan kemampuan kagem nindaaken ibadah qurban ananging mboten purun lan eman-eman kagem ngedalaken sebagian bandanipun kagem nindakaken perintah Allah meniko, inggih tiyang meniko mboten pareng cedhak-cedak papan shalatitun kaum muslimin. Maksudipun, tiyang ingkang mekaten meniko mboten kalebet golongan kaum muslimin ingkang remen beribadah, amargi mushalla wonten mriki minangka simbol saking pusat pangibadahan, ingkang tentu uwoh saking sedaya pangibadahan meniko inggih ganjaran ingkang puncakipun arupi suarga mbenjing wonten ing akhirat. Menawi hadits kala wau dipun maknani kanthi leterlex, kanthi lafdzi, secara dhohiri, mboknewi ancaman mboten pareng caket-caket dumateng papan shalatipun kaum muslimin meniko, mboten medeni kagem tiyang ingkang bakhil lan kabotan nindaki ibadah qurban, amargi biasanipun tiyang ingkang mekaten meniko pancen arang-arang anggen tindak dateng mushalla utawi masjid.
Saking dipun syariataken ibadah qurban meniko, kita saged mundhut pinten-pinten hikmah, ingkang antawisipun:
Sepindhah, kanthi penyembelihan hewan qurban meniko, saged dipun dadosaken simbol kagem ngilangaken dominasi sifat-sifat hayawaniyah utawi sifat-sifat kebinatangan wonten ing diri tiyang Islam. Sampun dados fithrahipun kewan bilih gesangipun dipun kuasani dening hawa nafsu, inggih meniko nafsu mangan kagem mempertahankan gesang lan nafsu seksual kagem mempertahankan keturunan. Wonten ing pagesangan kewan, supados nafsunipun saged keturutan, mboten wonten aturan halal lan haram, sarto cenderung egois, ingkang penting kabetahanipun saged terpenuhi.
Menawi wonten ing pagesangan masyarakat menungsa sampun dipun kuasani dening hawa nafsu kados ingkang mlampah wonten ing pagesangan kewan, mesthi badhe muncul kerusakan ingkang luar biasa. Menawi anggenipun pados rejeki, tiyang-tiyang sampun mboten peduli antawisipun pundi ingkang halal lan pundi ingkang haram, saged dipun pestheaken bilih penipuan, penggelapan, pencurian, penodongan, penjambretan, penyerobotan, korupsi, penyalahguanaan wewenang lan kekuasaan kagem memperkaya diri sendiri lan sakjenisipun badhe merajalela, sae ingkang dipun leksanaaken wonten ing daratan, wonten ing lautan, wonten ing dusun, wonten ing kutha malah ugi wonten ing alas hutan belantara; ingkang akibatipun, keresahan, kesusahan, lan bencana badhe menimpa dumateng masyarakat. Na'udzubillah..
Ananging menawi menungso tasih emut lan sadar bilih piyambaikipun dipun ciptaaken dening Allah kanthi saksae-saenipun bentuk, fi ahsani taqwiim, ingkang dipun karuniai akal lan dipun paringi tuntunan agami, mesthi menungso wau saged menekan sifat-sifat kebinatangan meniko, amargi ucapan lan tindak-tandukipun badhe dipun dasaraken dumateng akal lan bimbingan agami, mboten sekedar dipun atur dening hawa nafsunipun.
Mekaten ugi naliko nyaluraken nafsu seksualipun, menawi menungso mboten ngginaaken akal lan mboten nggatosaken dumateng ajaran-ajaran agami, mangka badhe mboten benten kaliyan kewan. Tiyang ingkang kados meniko mboten gadhah isin mameraken auratipun, bangga kanthi cara bergaul ingkang bebas lan melampaui batas, perzinaan lan pemerkosaan akhiripun mboten dipun anggep minangka perkawis maksiyat. Intinipun, sedoyo perkawis ingkang saged memuaskan nafsu seksualipun mboten wonten istilah makruh lan haram. Menawi satunggaling masyarakat sampun kados mekaten, mangka rusakipun tatanan masyarakat sampun dugi wekdalipun, lan akibatipun pinten-pinten penyakit ingkang berbahaya badhe bermunculan, ingkang akhiripun kerusakan, bencana lan musibah mboten saged dipun selaki malih. Na'udzu billah...
Padahal, menawi kita gatosaken, Allah SWT. Sampun nitahaken menungso minangka makhluk ingkang mulia, kados firmanipun wonten ing Al-Qur'an:

"Lan tenan-tenan Ingsun wus mulyaake anak-anak Adam, lan wus Ingsun angkut anak-anak Adam mau ana ing daratan lan ing lautan, Ingsun paringi rizqi saka kang becik-becik lan Ingsun luwihake anak-anak Adam mau kanthi keluwihan kang sempurna ketimbang sapa wae kang wus Ingsun ciptaake"
(QS. Al-Isra
':70)
 
Kanthi mekaten, mestinipun minangka menungsa, kita saged menjaga harga diri, nggadahi sifat isin, mboten mempertontonkan aurat, lan mboten menyalurkan nafsu seksual kita kejawi sesuai kaliyan hukum-hukumipun Allah ingkang dipun jlentrehaken wonten ing syariat agami Islam.
Menawi hukum-hukum Allah dipun taati, mesti katentreman, kedamaian lan kesejahteraan sarta keadilan badhe terwujud wonten ing pagesangan masyarakat. Allah SWT. ngendiko:

"Menawa umpamane penduduk sakwijining negeri padha iman lan taqwa, mesthi Ingsun bakal mbuka kanggo penduduk negeri kuwi barakah kang okeh saka langit lan bumi, ananging penduduk negeri mau padha nggorohake (ayat-ayat Ingsun), mangka Ingsun siksa penduduk negeri mau merga apa-apa kang padha dilakoni" (QS. Al-A'raf: 96)
Jama'ah sholat 'Ied rahimakumullah,
Mangga kita bermuhasabah, mangga kita berintrospeksi, akhir-akhir meniko, negeri Indonesia ingkang kawentar minangka negeri ingkang ijo royo-royo, gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharjo asring kaparingan musibah, langit ingkang mestinipun dados sumber berkah malah dados sumber musibah, ingkang mestinipun surya srengenge minangka sebagian sumber penghidupan, sumber vitamin D, bermanfaat kagem proses fotosintesis tetaneman lan kemanfaatan-kemanfaatan sanes, ananging amargi musim kemarau ingkang panjang malah dados sumber musibah. Para petani kawratan anggen paring toya kagem tetanduranipun, hutan sami kobong lan ndadosaken masalah, termasuk kebulipun ingkang ngantos ngganggu neneri-negeri tetanggi. Sak kosokwangsulipun naliko musim udan, toya jawah ingkang mestinipun dados sumber barokah minangka sumber gesang lan nggadahi kathah manfaat kagem tetanduran, kewan lan menungsa malah dados sumber malapetaka amargi dados banjir ingkang ngrusak tetanduran, ngrusak mergi lan bangunan, ndadosaken tanah longsor lan menghambat kathah aktivitas menungso, malah kadang ngantos nyuwun korban jiwa. Laut ingkang mestinipun minangka sumber barokah amargi merupakan sumber mata pencaharian para nelayan ingkang mboten telas-telas ulamipun malah dados sumber bencana amargi tsunami ingkang nyebabaken kerusakan lan kathah tiyang ingkang dados korban. Bumi ingkang merupakan papan bercocok tanam lan papan bertempat tinggal, malah dados sumber bencana amargi lindu ingkang ngrisak kathah sarana lan prasarana pagesangan menungso kanthi nyuwun korban jiwa ingkang kathah. Isi bumi ingkang mestinipun minangka sumber berkah amargi mengandung kathah sumber alam ingkang arupi gas bumi, minyak, hasil tambang lan sanes-sanesipun malah dados sumber masalah amargi naliko dipun bor ingkang medal malah lumpur ingkang mluber lan nyebabaken kathah bangunan sae griya, sekolahan, pasar, toko, papan ibadah lan pabrik-pabrik sami klelep lan nyebabaken kathahipun pengungsi kanthi kathah permasalahan enggal. Ugi wonten ing wekdal nembe punika sareng-sareng kita raosaken, gunung Merapi ingkang mestinipun nggadahi manfaat ingkang kathah kagem pagesangan kita, saking sumber nabati lan hewani ugi material vulkanikipun, ananging nalika bergolak lan jebluk lajeng dados musibah lan dados sumber bencana kagem kita sedaya.
Allah sampun ngendika bilih barokahipun saking langit lan bumi badhe dipun paringaken dumateng penduduk negeri ingkang sami iman lan taqwa, lan badhe paring siksa adzab dumateng penduduk negeri ingkang sami nggorohaken ayat-ayatipun. Kanthi mekaten menawi langit lan bumi Indonesia sakmeniko kok mboten dados sumber barokah, ananging malah dados sumber musibah, sumber bencana lan malapetaka, mboknawi penduduk Indonesia meniko sampun termasuk kategori ingkang nggorohaken ayat-ayatipun Allah, Na'udzubillah... Kanthi meniko wonten ing kesempatan khutbah meniko kawulo ngajak diri pribadi kawulo lan kaum muslimin sedoyo, mangga kita kaum muslimin lan muslimat Indonesia, khususipun kita Jama'ah shalat Ied, sesarengan saking diri pribadi kita piyambak-piyambak, saking keluarga kita piyambak-piyambak, saking jamaah kita piyambak-piyambak, mulai memperbaharui iman lan taqwa kita, ngathah-ngathahaken ibadah, sae ingkang mahdhoh utawi ingkang ghoiru mahdhoh, nindaki sedaya perintah Allah, sae ingkang enteng utawi ingkang abot, nebihi sedaya awisanipun, sae perkawis ingkang sekeco utawi ingkang pancen mboten kita remeni, giat anggenipun amar ma'ruf lan nahi munkar, kanthi jiwa, bandha, pikiran lan menopo kemawon ingkang kita gadhahi, lan tansah nindaaken tawashau bil haq wa tawashau bishshabr. Kanthi meniko mugi-mugi Allah badhe nambah rahmatipun kanthi ngangkat sedoyo musibah lan bencana ingkang saklajengipun dipun gantos kanthi paring barokah saking langit lan bumi.
 
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُوَللهِ اْلحَمْدُ
Kaping kalih, pembagian daging qurban minangka simbol utawi conto saking ajaran ingkang langkung luas, inggih meniko mestinipun menungso mboten bersifat egois, ananging malah sakkosokwangsulipun, kedah nggadahi kepedulian sosial, kanthi nyodaqohaken sebagian rizki ingkang sampun dipun karuniaaken dening Allah SWT., dumateng tiyang-tiyang sanes ingkang mbetahaken.
Satunggaling penggalan hadits ingkang membahas masalah daging qurban ningkasaken:
ﻓﻛﻟﻮﺍﻭﺍﺩﺨﺮﻭﺍﻭﺘﺻﺪﻗﻮﺍ
"...Mangka padha pangano, padha simpeno lan padha shodaqohno" (HR. Bukhari lan Muslim dipun riwayataken dening 'Aisyah r.a)
Kanthi hadits meniko tegas bilih sebagian daging qurban leres saged dipun dhahar dening shahibul qurban, sebagian sanesipun saged dipun simpen menawi kondisi lan situasi masyarakat sampun kecukupan daging sahinggo daging qurban meniko mboten telas terbagi kagem para mustahiq. Lajeng ingkang penting, sebagian sanesipun kedah dipun shodaqohaken dumateng para mustahiq, inggih meniko tiyang ingkang kesulitan, tiyang ingkang fakir, tiyang nyuwun, lan tiyang ingkang kekurangan ananging mboten kerso nyuwun, amargi harga dirinipun ingkang inggil.
Ibadah qurban ugi paring pelajaran supados tiyang ingkang beribadah kedah ngagem barang ingkang berkualitas, ingkang bermutu.
Wonten ing hadits sanes, dipun ngendikaaken:

 
ﻨﻬﻰﺭﺴﻮﻝﺍﷲﺼﻟﻰﺍﷲﻋﻟﻳﻪﻭﺴﻟﻢﺍﻥﻴﺿﺣﻲﺒﺄﻏﺿﺏﺍﻠﻘﺮﻥﻭﺍﻷﺬﻥ
"Rasulullah SAW. wus nglarang qurban kanthi hewan kang pecah sungune utawa kang sigar kupinge" (HR. Al-Khamsah)
Disamping amargi wonten babagan pangibadahan ingkang minongko sarana interaksi antawisipun menungso minongko kawulo lan Gusti Allah minongko pangeranipun, kita kedah ngginaaken barang ingkang bermutu, ananging ugi amargi sebagian daging qurban meniko badhe dipun paringaken dumateng para mustahiq, hadits meniko lajeng paring pelajaran bilih mesthinipun kita paring shodaqoh dumateng tiyang sanes kanthi barang ingkang sae, ingkang bermutu utawi berkualitas. Ingkang dipun shadaqohaken mesthinipun mboten barang ingkang cacat lan ugi mboten barang ingkang sampun mboten dipun remeni, ananging barang ingkang kita piyambak rumaos remen.
Allah SWT. negasaken:

"Ora bakal kowe kabeh tekan kabecikan kang sempurna sakdurunge kowe nginfaqake sebagian bandha kang kok senengi, lan opo wae kang kowe nafqahake, mangka tenan-tenan Allah Mriksani" (QS. Ali Imran: 92)
Wonten ayat sanes, Allah ngendikakaken bilih antawisipun tiyang ingkang badhe pikantuk kenikmatan suargo inggih punika ingkang nggadahi ciri:

"Lan wong-wong kang podho ngenehi panganan kang disenengi marang wong miskin, bocah yatim lan wong-wong kang ditawan" (QS. Al-Insan: 8)
Satunggaling hadits ugi negasaken:
ﻤﻦﻨﻔﺲﻋﻦﻤﺆﻤﻦﻜﺮﺒﺔﻤﻦﻜﺮﺐﺍﻠﺪﻨﻳﺎﻨﻔﺲﺍﷲﻋﻧﻪﻜﺮﺒﺔﻤﻦﻜﺮﺏﻴﻮﻢﺍﻠﻘﻳﺎﻤﺔﻭﻤﻦﻴﺳﺮ ﻋﻟﻰﻤﻌﺳﺮﻴﺳﺮﺍﷲﻋﻟﻳﻪﻓﻰﺍﻠﺪﻨﻳﺎﻭﺍﻷﺨﺮﺓﻭﻤﻦﺴﺗﺮﻤﺳﻟﻣﺎﺴﺗﺮﻩﺍﷲﻓﻰﺍﻠﺪﻨﻳﺎﻭﺍﻷﺨﺮﺓ ﻭﺍﷲﻓﻰﻋﻮﻦﺍﻠﻌﺑﺪﻤﺎﻜﺎﻥﺍﻠﻌﺑﺪﻓﻰﻋﻮﻦﺍﺨﻳﻪ
"Sopo wong kang nglapangake nafase wong mukmin saka kesusahan ing ndonya, mangka Allah bakal nglapangake nafase wong mau saka kesusahan ing dino kiamat; sopo wong kang nggampangake kesusahane wong liyo, mangka Allah bakal nggampangake wong mau ing ndonya lan akhirat; sopo wong kang nutupi aibe wong muslim, mangka Allah bakal nutup aibe wong mau ing ndonya lan akhirat. Lan Allah bakal nulung kawula-Ne saksuwe kawula mau gelem ngenehi pitulung marang sedulure" (HR. Muslim)
Kanthi adedasar hadits meniko, mangka menawi kita kepengen dipun lapangaken nafas kita wonten ing dinten kiamat, menawi urusan-urusan kita kepengen dipun gampangaken deneng Allah, menawi aib kita kepengen dipun tutupi deneng Allah, lan menawi kita kepengen pikantuk pitulungan saking Gusti Allah, mangka syaratipun inggih kita kedah remen nglapangaken kesusahan tiyang sanes, remen paring jalan keluar saking kesusahanipun tiyang sanes, remen nutupi aibipun tiyang sanes lan ugi kedah remen paring pitulung dumateng tiyang sanes.
Saklajengipun secara mafhum mukhalafah, mangga kita bermuhasabah, mangga kita mengintrospeksi diri lan masyarakat kita piyambak. Menawi kita rumaos urusan-urusan kita, sae urusan pribadi utawi urusan masyarakat, sae wonten babagan ekonomi, babagan politik, babagan pendidikan, babagan pangupa jiwa lan sanes-sanesipun kok kaparingan tansah susah, abot, angel, lan mboten wonten jalan keluaripun, mbok menawi ingkan mekaten meniko amargi kita kirang anggen paring kegampangan dumateng tiyang lan masyarakat sanes, utawi malah asring ngangel-angel urusan tiyang sanes ingkang estunipun gampil, ugi mbok menawi kita kirang anggen paring pitulung dumateng tiyang lan masyarakat sanes. Gampilipun, mbokmenawi kita kalebet tiyang ingkang gadhah sifat bakhil lan egois.
Menawi ajaran solidaritas sosial meniko mboten dipun gatosaken, utawi malah sampun dipun tilar, menopo malih dumateng saksami tiyang Islam, Rasulullah sampun paring peringatan bilih tiyang ingkang kados mekaten meniko dipun kelompokaken dumateng kelompok tiyang ingkang dereng sempurna imanipun.
Rasulullah ngendiko:
ﻻﻴﺆﻤﻦﺍﺤﺪﻜﻢﺤﺗﻰﻴﺣﺐﻷﺨﻳﻪﻤﺎﻴﺣﺐﻠﻧﻔﺳﻪ
"Durung sempurno iman salah sawijining kowe kabeh nganti deweke nyenengi sedulure koyo deweke nyenengi awake dewe" (HR. Muslim dipun riwayataken saking Anas bin Malik)
Hadits sanes negesaken:
ﻤﻦﻠﻢﻴﻬﺗﻢﺒﺄﻤﺮﺍﻠﻣﺳﻟﻣﻳﻦﻓﻟﻳﺲﻤﻧﺎ
"Sapa wong kang ora nggatekake marang urusan kaum muslimin, mangka deweke ora klebu golongane awak dewe"
 
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُوَللهِ اْلحَمْدُ
Jamaah sholat Ied rahimakumullah,
Sesarengan kaliyan kita ngrayaaken Idul Adha meniko, sederek-sederek kita ingkang kaparingan istitho'ah, wonten ing tanah haram sami nindaki ibadah haji. Berjuta-juta kaum muslimin, saking mapinten-pinten bangsa ingkang benten, warna kulit ingkang benten, bahasa ingkang benten, budaya lan kebiasaan sarta madzhab pangibadahan ingkang beraneka ragam, ngempal wonten papan ingkang sami, ngagem ageman ingkang sami, nindaki pangibadahan ingkang sami, ngucap talbiyah, takbir, tahmid lan tasbih ingkang sami. Mboten wonten bentenipun antawisipun ingkang sugih lan ingkang mlarat, mboten benten antawisipun ingkang putih lan ingkang cemeng, mboten benten antawisipun pejabat lan rakyat, mboten benten antawisipun 'Arabi lan A'jami.
Ingkang kados mekaten meniko, minongko simbol persatuan, ukhuwah lan kesamaan ing antawisipun kaum muslimin. Sinaoso benten-benten latar belakang sisi kemanusiaanipun, ananging minongko tiyang Islam, sedoyo sami bersatu, ukhuwah tetep dipun jagi lan sedoyo sami wonten ngarsanipun Allah SWT. Ingkang mbentenaken inggih namung tingkat ketaqwaanipun.
ﻻﺧﻴﺮﻷﺣﺪﺇﻻﺑﺎﻟﺘﻘﻮﻯ
"Ora ono keluwihan salah sawijining kowe kabeh marang liyane kejaba karana taqwane"
 
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُوَللهِ اْلحَمْدُ
Akhiripun, mangga sesarengan, momentum utawi kesempatan Idul Adha meniko kita ginaaken kagem bermuhasabah secara pribadi lan masyarakat, supados dinten-dinten ingkang badhe dateng kita tansah tambah iman, taqwa lan kesaenaipun, sinambi secara jamaah, kita tingkataken raos ukhuwah Islamiyah, kita tingkataken raos solidaritas sosial kita, sahinggo kaum muslimin saestu saged dados khoira ummah, ummat ingkang paling sae, lan wonten ing pergaulan masyarakat kita, ummat Islam saged dados ummatan wasathan, ummat ingkang dados penengah, ingkang ngraketaken, mboten ingkang memecah belah. Lajeng wonten puncakipun mugi-mugi dusun-dusun kita, desa lan negari kita ingkang pendudukipun mayoritas kaum muslimin meniko, saged dados dusun-dusun, desa lan negari ingkang tansah kanugrahan barokah saking Allah SWT. Sae ingkang dipun grujugaken saking langit utawi ingkang dipun edalaken saking bumi. Lan cita-cita bangsa Indonesia dados baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur saged tercapai. InsyaAllah... Amin Ya Rabbal Alamin...
Share READ MORE - Khutbah Iedul Adha 1432 H (Bhs Jawa)

PENYULUH IKUTI DIKLAT PERKOPERASIAN


        Pada hari Selasa s.d. Rabu, 8 s.d. 9 Nopember 2011 telah dilaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Perkoperasian yang diselenggarakan oleh Kokarda Kantor Kemenag Kab. Magelang. Bertempat di aula KPRI KOKARDA, acara ini dibuka oleh Ka Sub Bag TU Kankemenag Kab. Magelang (Drs. H. Ngatmin, MA) dan dihadiri pengurus Kokarda dan peserta sejumlah 57 orang, termasuk beberapa penyuluh Penamas yang ditunjuk oleh instansinya masing-masing. Adapun pegawai dan penyuluh AI yang mengikuti acara tersebut antara lain : A. Syaefudin (Penamas), Fauzi Nurhadi (Sawangan), Azizah Herawati (Bandongan), Umi Azizah (Borobudur), Huril Aini (Ngablak), Rohmah Rusdiyati (Kajoran), Mawaddah (Kaliangkrik).
        Ka Sub Bag TU dalam sambutannya mengajak kepada seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan ini sampai selesai sehingga pengetahuan yang didapat menjadi bermanfaat dalam pengembangan manajemen koperasi yang memenuhi prinsip keterbukaan (open manajemen), akuntabilitas. Lebih jauh beliau menyampaikan informasi dinas bahwa pada pertengahan Nopember ini akan ada audit BPK di lingkungan Kankemenag Kab. Magelang. Untuk itu beliau mengajak peserta yang berkompeten agar mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk keperluan pemeriksaan.
        Materi diklat meliputi : Kebijakan Pemerintah bidang Koperasi (Disperindagkop), Serba-serbi Kokarda (Ketua Kokarda), Tata Kelola Organisasi Kokarda (Drs. HM. Ridwan Rois), Neraca dan Laporan Keuangan (Disperindagkop), Managemen Kepangawasan (Drs. H. Tachsin Anwar).
        Acara tersebut ditutup oleh Ketua Kokarda yang juga menjabat sebagai Plt. Kasi Penamas H. Muslih, M.PdI. Penutupan yang juga dihadiri jajaran Pengurus dan Dewan Pengawas KPRI Kokarda tersebut diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada peserta.
Share READ MORE - PENYULUH IKUTI DIKLAT PERKOPERASIAN

PROFIL DA'IYAH DAERAH PELOSOK

        Tak banyak abdi negara macam pegawai negeri sipil yang bisa total mengurus dua atau lebih pekerjaan pada bidang yang berbeda sekaligus, taruh saja terampil mengurus pekerjaaannya sebagai PNS tetapi juga sukses dalam berwiraswasta. Terkadang muncul anggapan jika dua perkerjaan yang berbeda dijalankan bersama-sama, maka keduanya akan berkembang setengah-setengah, atau terpaksa dikorbankan salah satunya. Fakta di lapangan sebagian besar memang demikian.
        Tetapi anggapan itu tidak berlaku bagi penyuluh muda kita ini, Umi Azizah, S.Ag atau akrab disapa dengan Mamah Dedeh. Ibu dua anak kembar ini tetap bersemangat menjalankan tugas-tugasnya sebagai PNS penyuluh agama Islam Kec. Borobudur dan di sisi lain dia berwiraswasta mengumpulkan barang-barang bekas pecahan kaca untuk didaur ulang menjadi produk unggulan. Di sela-sela kesibukan memberikan materi penyuluhan pada masyarakat Kec. Borobudur dia masih menyempatkan waktunya untuk wawancara dengan Blog Pokjaluh Kab. Magelang.
        Sebagai penyuluh agama Islam, dia harus melaksanakan tugas pembinaan sekaligus melayani berbagai permintaan yang datang dari masyarakat. Untuk itu dia terus berusaha mencari referensi dari buku, majalah, koran dan bahkan internet demi mendukung tugas-tugasnya. Salah satu pengalaman menarik yang pernah dia alami ketika mengadakan pembinaan di daerah terpencil diwilayah Borobudur, saat itu di desa Karangtengah baru pesta merti desa sehingga banyak digelar hiburan seperti dayakan, kunthulan, topeng ireng sampai kubro siswo. Dia yang sedianya akan mengadakan pembinaan dengan Ibu-ibu PKK desa tersebut akhirnya ikut menyaksikan pertunjukan. Secara mendadak panitia menunjuk Ibu muda ini untuk memberikan sekedar siraman rohani karena panitia rupanya tahu kalau dia bertugas sebagai penyuluh agama Borobudur, sesuai semboyannya bahwa setiap kesempatan tidak datang dua kali, kalo ditunjuk pantang menolak, maka dengan mantapnya dia terima tawaran panitia, akhirnya dia memberikan materi penyuluhannya di tengah masyarakat abangan. Dengan sedikit logat tegalnya yang ngapak, akhirnya sukses membawa penonton yang hadir. Sambil menyantap hidangan geblek, kepada redaksi Blog Pokjaluh dia menuturkan, "Saiki jamane wis maju, masyarakat ya wis pada kritis pemikirane, mulane penyuluh agama dituntut kudu bisa ngayomi lan ngayemi masyarakate tanpo pamrih, dadi penyuluh ya aja klalen kudu bisa sinau apa bae karo masyarakat ora mung ngetem bae nang kantor, kaya kuwe mbok menawa bener'", ujarnya dengan gemuyu ngakak khas Tegal.

        Jadwal kegiatan show penyuluhan yang cukup padat dan tak kenal waktu, terkadang membuatnya capek dan jenuh. Itulah sebabnya dia pernah ditegur suaminya karena sering pulang dari kegiatan pembinaan sampai tengah malam. Isteri dari pak Muslimin ini memberikan tipsnya kepada pembaca "Aja klalen pesene ustadz Aa' jarene kon nganggo Lenga Kayu Gapuk, Lenga artine yen siji menteleng liyane kon lunga, Kayu maksude yen lanangane murka wadone kon mlayu, Gapuk artine yen lanange dadane wis megap-megap kon ngepuk-puk supayane aja muntap karoan atine bisa empuk, yen wis empuk mengko dadi kepenak sekabehane", demikian tips yang diberikan alumnus jurusan PA Fak. Ushuluddin IAIN Sukijo ini.
 
Berikut data diri mbekayune seka Tegal yang dapat kami himpun di meja redaksi :

Nama Lengkap   : Umi Azizah, S.Ag
Panggilan          : Umi
Sapaan akrab    : Mamah Dedeh

TTL                   : Tgl, 16 Juni 1975
Alamat Rumah   : Diwak Jamus Kauman Ngluwar Magelang
Anak                 : 2 (dua) Kembar Dampit : 1. Dimas Fairuzabadi MZ, 2. Ayu Salwa Maziyatunnajah.
Suami               : M. Muslimin, S.Ag
Hoby                 : Memasak ala Pantura
Motto Hidup       : "Setiap kesempatan datangnya tidak dua kali, kalo ditunjuk pantang menolak".
Share READ MORE - PROFIL DA'IYAH DAERAH PELOSOK

Senin, 07 November 2011

KEGIATAN RAPAT DINAS PENAMAS

Kegiatan rapat dinas Penamas bulan Oktober 2011 dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 11 Oktober 2011 bertempat di rumah sdr. Aa. Nur Sholeh, S.Ag, di Sumbersari Kel. Mangunrejo Kec. Kajoran Kab. Magelang. Acara ini merupakan kegiatan rutin rapat dinas Penamas yang dilaksanakan sekali tiap bulan. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai ajang silaturrahmi antara keluarga besar Penamas dan Penyuluh Agama Islam se-Kab. Magelang. Acara tersebut dihadiri oleh semua penyuluh yang berjumlah 23 orang dan dihadiri pula oleh Plt. Kasi Penamas (H. Muslih, M.PdI). Dalam sambutannya beliau mengajak seluruh penyuluh AI untuk responsif terhadap perkembangan yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat. Penyuluh tidak boleh hanya berdiam diri berpangku tangan saja tanpa peduli dengan fenomena yang terjadi di tengah masyarakat. Apalagi akhir-akhir ini di wilayah terdekat Kab. Magelang sempat terjadi beberapa insiden yang dapat merusak hubungan antar intern umat beragama dan umat beragama secara extern. Adapun agenda rapat dinas tersebut antara lain informasi tentang Kepenyuluhan (Hr PAH, Laporan Bulanan, Buletin Khutbah Edisi Khusus), Pendidikan Al-Qur'an dan TPQ (Hasil MTQ, Program bantuan PAUD TPQ), dan agenda spesial berupa arisan.
Share READ MORE - KEGIATAN RAPAT DINAS PENAMAS

TANAH LONGSOR DI KEC. KAJORAN

JALUR KALIABU-KAJORAN
TERSUMBAT AKIBAT TANAH LONGSOR
 
Pada awal musim penghujan tahun ini di wilayah Kabupaten Magelang terdapat beberapa titik rawan tanah longsor, antara lain di Kec. Ngablak, Kec. Pakis, KEc. candimulyo, Kec. Windusari, Kec. Kalangkrik, Kec. Salaman dan Kec. Kajoran.
Kejadian tanah longsor beberapa hari yang lalu terjadi hampir bersamaan. Di Kec. Kajoran telah terjadi tanah longsor pada hari Kamis (3/11/11) dan Jum'at (4/11/11). Pada kejadian pertama tanah longsor terjadi tepat di sisi jalan Desa Sambak tepatnya di sebelah Balai Desa Sambak sehingga menutupi badan jalan. Warga dengan kesadaran sendiri mengadakan kerja bhakti membersihkan jalan dari longsoran tersebut sehingga jalur kendaraan yang melewati menjadi normal kembali. Kendaraan sempat dialihkan melalui jalan desa di sebelahnya.
Selang satu hari kejadian serupa pada jalur yang sama, menimpa jalan perbatasan Desa Sambak dan Desa Mangunrejo tepatnya di Dusun Sumbersari Desa Mangunrejo. Kejadian tanah longsor kali ini lebih parah sehingga menutupi seluruh badan jalan. Akibatnya jalur Salaman Kajoran yang melewati Sambak macet total selama 12 jam karena tertutup timbunan tanah longsor, dan dinyatakan tertutup untuk semua jenis kendaraan. Bagi kendaraan dari arah Salaman menuju arah Kajoran terpaksa harus putar balik melalui jalur Krasak-Kaliangkrik.
Warga beserta anggota TNI-Polri bekerjasama bahu membahu menyingkirkan material longsoran tersebut mulai pagi hari pukul 07.00 hingga pukul 11.00 WIB. Namun baru berhasil membersihkan sebagian bahu jalan saja, sehingga hanya kendaraan kecil saja yang baru bisa lewat. Selang satu jam kemudian datang bantuan alat berat dari DPU Kab. Magelang  membersihkan longsoran tanah yang menutupi jalan tersebut. Sehingga seluruh jenis kendaraan dapat melalui kembali dan masyarakat yang hendak berpergian melewati jalur tersebut menjadi lancar.
Kepala Desa Sambak Moh. Dahlan (50) menuturkan, "kejadian tanah longsor tersebut terjadi pada hari Kamis dan Jum'at, kejadian pertama pada hari Kamis pagi meutup jalan sebelah balai desa Sambak, sehari kemudian Jum'at sore sekitar pukul 15.00 selesai hujan deras, masyarakat dikejutkan dengan suara gemuruh dan setelah dicek ke lapangan ternyata tanah sudah menimbun seluruh badan jalan perbatasan Desa Sambak-Mangunrejo". Jalan tersebut merupakan salah satu jalur alternatif dari Wonosobo-Magelang.
Salah satu warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi kejadian, AA Nur Sholeh (37) menuturkan malam sebelum kejadian ada bunyi seperti retakan tanah dan sedikit getaran seperti gempa kecil. Keesokan harinya sudah terdapat longsoran kecil, kemudian siang hari sehabis Jum'at terjadi hujan sangat deras. "kami mengajak seluruh komponen masyarakat dua desa untuk bergotong royong menyingkirkan timbunan tanah tersebut sehingga jalan tersebut dapat dilewati kembali, roda perekonomian pun menjadi lancar" tutur lelaki yang bertugas di Penamas Kankemenag Kab. Magelang itu.
Dalam kejadian tersebut dilaporkan tidak terdapat korban jiwa, namun kerugian material ditaksir mencapai sekitar Rp. 15 juta. Tanaman padi di sawah milik Slamet dan kebun berisi berbagai tanaman produktif milik Nurohman, keduanya warga Sambak menjadi rusak. (ans)

Share READ MORE - TANAH LONGSOR DI KEC. KAJORAN

PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN

Penyembelihan hewan qurban jajaran karyawan Kantor Kemenag Kab. Magelang berupa 1 (satu) ekor Sapi telah dilaksanakan pada hari Senin, 7 Nopember 2011 di halaman Kantor Kementerian Agama Kab. Magelang. Disaksikan oleh Ka Sub Bag TU Kankemenag Kab. Magelang Drs. H. Ngatmin, MA beserta dengan jajaran Kasi dan Gara di lingkungan Kankemenag dan seluruh karyawan. Selanjutnya daging sapi tersebut didistribusikan untuk seluruh karyawan dan sebagian warga yang berdomisili di sekitar Kantor. Dalam kesempatan itu Plt. Kasi Penamas (H. Muslih, M.PdI) berkenan memberikan do'a sebelum pelaksanaan eksekusi penyembelihan hewan qurban tersebut. Setelah acara eksekusi selesai seluruh karyawan mengadakan syukuran bersama dengan menu gule kambing dan ayam. Menurut penuturan H. Ngatmin, MA selaku panitia, acara tersebut merupakan tradisi yang berlaku setiap tahun pada saat hari raya Idul Adha, dimaksudkan untuk menumbuhkan sikap kepedulian sosial yang berdampak pada peningkatan kualitas iman dan taqwa serta etos kerja karyawan Kemenag.
Share READ MORE - PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN

Kamis, 09 Juni 2011

Khitanan Massal dan Baksos HAB KEMENAG ke 65


Dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti Kementerian Agama RI ke - 65 dan Hari raya Trisuci Waisak, Kementerian Agama  bekerjasama dengan Walubi mengadakan kegiatan bakti sosial kesehatan untuk masyarakat kurang mampu di wilayah Kabupaten Magelang dan sekitarnya antara lain, Kegiatan khitanan masal, kegiatan donor darah dan pelayanan screening penyakit dalam dan mata, serta  pengobatan masal gratis
Kegiatan bakti sosial khitanan masal di selenggarakan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang selama dua hari pada tanggal 11-12 Mei 2011 dengan jumlah pendaftar 208 anak, yang bisa mengikuti khitan 181 anak sedangkan yang 27 anak tidak hadir atau pulang. Pendaftaran khitanan masal ini di mulai sejak tanggal 9 Mei sampai hari pelaksanaan khitanan selesai, dengan cara antara lain: yang bersangkutan datang sendiri,  via telpon,dan faximile.
Para peserta khitanan masal ini mendapatkan bingkisan dari penyelenggara berupa sarung, baju koko, peci dan angpao.


Dirjen Bimas Budha Budi Setiawan, KakanKemenag Kota Magelang Drs. H. Zubaidi Ahmad, MA, KakanKemenag Kab. Magelang Drs. H. Kudaifah, M. Pd. I saat mengikuti acara pembukaan sanatan masal

 Sebelum khitanan masal di laksanakan panitia mengadakan acara pembukaan yang berlangsung cukup hikmat di Gedung Serba Guna Kantor kementerian Agama Kab. Magelang yang di hadiri antara lain oleh Dirjen Bimas Budha Kementerian Agama RI, Perwakilan dari Kanwil Kemenag Provinsi Jateng, Perwakilan dari DPP Walubi, Ka Kan Kemenag Kota Magelang, Ka kan Kemenag Kab. Magelang  para dokter dan para medis serta para relawan bakti sosial khitanan masal.
Dalam sambutan sekaligus membuka acara bakti sosial khitanan masal Dirjen Bimas Budha Kementerian Agama RI , Budi Setiawan menyampaikan , melalui kegiatan sosial ini di harapkan dapat mengurangi beban penderitaan masyarakat  yang kondisinya memprihatinkan di sebabkan bencana alam, kesulitan hidup dan lain- lain.
Menurut Budi Setiawan, yang paling penting dari penyelenggaraan kegiatan sosial ini adalah kita ingin menanamkan sikap toleransi kepada masyarakat dan menumbuhkan sikap saling tolong-menolong sesama umat manusia agar hidup menjadi damai dan tidak sia – sia.
Kegiatan khitanan masal ini melibatkan puluhan tenaga medis dari RS dr. Sardjito Yogyakarta, Rumah Sakit Tentara dr. Soedjono Magelang,dan dari  tim Kementerian Agama Kabupaten Magelang serta dari Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah.
Dalam acara pembukaan kegiatan khitanan masal, DPP Walubi yang di wakili oleh Ibu Andreas, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat, meliputi: para dokter, para medis, para donatur dan relawan. Kemudian kepada anak-anak yang di khitan ibu andreas ikutu mendo’akan semoga cepat sembuh.
Kegiatan bhakti sosial yang lain dalam rangka HAB Kementerian Agama RI dan perayaan hari Trisuci Waisak adalah kegiatan donor darah dan pelayanan screening penyakit dalam dan mata.
Kegiatan donor darah tersebut di pusatkan di desa Bojong Kecamatan Mungkid, dan terkumpul 98 kantong darah yang akan di sumbangkan ke PMI. Sementara hasil screening pada tanggal 11 dan 12 Mei kemarin, sebanyak 191 peserta operasi bedah minor dan 93 operasi katarak di nyatakan lolos screening. Sementara operasi bedah akan di laksanakan di Taman Lumbini Borobudur pada tanggal 14 - 15 mei 2011
            Acara puncak kegiatan bhakti sosial kesehatan dalam rangka HAB kementerian Agama dan perayaan Trisuci Waisak ini adalah pengobatan gratis yang di laksanakan tanggal 14-15 Mei 2011 di pelataran Candi Borobudur.
Bakti sosial pengobatan gratis ini juga masih melibatkan pihak-pihak yang antara lain adalah. Dinas Kesehatan dan para dokter dari TNI AU, TNI AD, para dokter swasta dari RS Sardjito, RS Paramita dan para relawan dari Walubi serta Kementerian Agama Kabupaten/ Kota se Jawa Tengah dan DIY.
Sebelum pelaksanaan kegiatan pengobatan gratis, terlebih dahulu di adakan breafing oleh para relawan dari Walubi yang berjumlah 250  orang, dan dari Kementerian Agama Kabupaten / Kota se-Jawa Tengah dan DIY berjumlah 350 orang, pada tanggal 13 mei 2011 pukul 15.00 wib di pelataran taman candi Borobudur.
                                   
Dalam pengarahan yang di sampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang Drs. H. Kudaifah, M.Pd.I di katakan bahwa para relawan harus wani nggetih (tidak mengeluh) apapun yang di hadapi, menjunjung semangat sportivitas karena nantinya para pasien adalah banyak saudara kita dari tempat pengungsi bencana erupsi dan lahar dingin merapi, oleh karena itu jangan mengharapkan imbal balik yang bersifat materi, prinsip keikhlasan dan melaksanakan tugas dengan maksimal.
 Ka Kan Kemenag Kab. Magelang bersama team relawan Bhakti sosial dari kab. Magelang
K
Bhakti sosial yang di dukung berbagai pihak ini di targetkan oleh panitia penyelenggara mampu dan siap melayani secara efektif  pasien sekitar 10.000 orang dalam dua hari pelaksanaan bhakti sosial.
Pada acara pembukaan dimulainya pengobatan gratis pada tanggal 14 Mei 2011 itu di hadiri oleh para tamu undangan antara lain, Sekjen Kementerian Agama RI, Dirjen Bimas Budha Kementerian Agama RI, Kakanwil Kemenag Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Wakil Bupati Magelang,  Kakankemenag Kab Magelang dan para pejabat dalam jajaran TNI, pejabat jajaran POLRI dan para pejabat di lingkungan Pemda Kabupaten Magelang serta para pengurus DPP Walubi.
Dalam sambutan yang di sampaikan koordinator karya bhakti kesehatan Kemenag dan perayaan Trisuci Waisak oleh Jefri Mangunjaya mengatakan, atas nama Walubi mengucapkan terima kasih kepada Provinsi Jawa Tengah, Pemda kabupaten Magelang dan para pendukung terlaksananya kegiatan sosial ini. Walubi mempunyai prinsip,  dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara menjunjung tinggi kerukunan , kebajikan , saling mencintai sesama.
                                   
Dari kiri : Sekjen kemenag RI Bahrul Hayat, Ph.D, Dirjen Bimas budha Budi Setiawan, Kakanwil Kementerian Agama DIY, Drs.H.Maskul Haji, M.Pd I dan Wakil Bupati Magelang Drs.H.Zainal Arifin.

Sementara dalam sambutan Menteri Agama RI yang di wakili oleh Sekjen Kementerian Agama RI, mengatakan sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu demi suksesnya kegiatan ini.  Atas perhatian, kepedulian, dan sumbangsih yang di berikan kepada saudara kita dalam bentuk bantuan kemanusaian untuk memenuhi kebutuhan dan pelayanan kesehatan ini.
Kegiatan bhakti sosial ini merupakan langkah nyata bagi umat beragama  untuk turut serta menciptakan keharmonisan hidup bermasyarakat dan merupakan wujud darma bhakti kepada masyarakat dan umat manusia yang perlu di pelihara dalam hidup bernegara dan berbangsa ini.
Di bagian akhir sambutannya Menteri agama mengajak agar menghilangkan sekat-sekat yang ada dalam hidup yang plural ini, melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan kebersamaan dan persahabatan serta melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk orang lain. 
Selain itu Menteri Agama juga berharap  agar kegiatan bhakti sosial kesehatan dalam rangka Hari Amal Bakti Kementerian Agama dan perayaan Trisuci Waisak akan menjadi momentum untuk terjalinnya hubungan sosial yang harmonis antar sesama warga masyarakat khususnya di wilayah Magelang ini. (a.toy)
Share READ MORE - Khitanan Massal dan Baksos HAB KEMENAG ke 65

FB