Senin, 09 Mei 2011


Foto bersama setelah pembinaan dan hiburan di Tempat Pengungsian Tanjung Muntilan.
Share READ MORE -

Selasa, 03 Mei 2011

Memperingati Hari Pendidikan



اْلحَمْدُ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ َانفسنا ومن سيات اعمالنا من يهدالله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له :اشهد ان لااله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله: اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه والتابعين وسلم تسليما كثيرا
اما بعد فيا ايهاالحاضرون اوصيكم ونفسى بتقوى الله  وطاعته لعلكم تفلحون: قال الله تعالى وهو اصدق القائلين اعوذ بالله من الشيطان الرجيم يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون وقال تعالى : وليخش الذين لو تركوا من خلفهم ذرية ضعافا خافوا عليهم فليتقوا الله وليقولوا قولا سديدا 

Kaum muslimin rahimakumullah
Pertama kali saya mengajak kepada diri saya sendiri dan juga kepada para jamaah Jumat, mari kita bersama-sama lebih meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah swt. agar kita memperoleh keselamatan hidup di dunia dan akhirat.
Mari kita bersama-sama berusaha menjadi muslim yang selalu taat dan patuh kepada perintah Allah dan rasul-Nya dengan menjalankan kewajiban dan meninggalkan larangan supaya menjadi hamba Allah yang terbaik.
Kaum muslimin rahimakumullah
Tidak lama lagi Hari Pendidikan Nasional akan tiba, tepatnya pada tanggal 2 Mei yang akan datang. Sebuah hari yang akan kembali mengingatkan kita pada sosok Ki Hajar Dewantoro, seorang tokoh pendidikan nasional kita, yang telah berjasa mendirikan Perguruan Taman Siswa.
Kaum muslimin rahimakumullah
Dalam  ayat yang saya bacakan tadi Allah swt berfirman:
 “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”  (QS: An-Nisa ayat  9)
Ayat ini menggambarkan pentingnya pendidikan untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia ke depan agar menjadi generasi yang kuat, sejahtera lahir dan batin dalam bingkai iman dan taqwa kepada Allah swt.
Dunia pendidikan sejauh ini masih tetap dipercaya sebagai agen perubahan dan kemajuan. Jika suatu bangsa ingin maju, maka bangsa itu harus meningkatkan kualitas pendidikan warga negaranya. Sebaliknya jika kualitas dunia pendidikan dibiarkan dalam kondisi yang rendah, berarti bangsa itu telah berani mengambil risiko membiarkan masa depan bangsanya suram. Hal yang demikian menunjukkan bahwa bangsa itu telah mengabaikan peringatan Allah sebagaimana dalam firman-Nya tersebut.
Segenap komponen bangsa perlu menyadari pentingnya dunia pendidikan, baik formal maupun informal. Hadirnya pondok pesantren, madrasah maupun sekolah adalah dalam rangka mempersiapkan dan membangun Sumber Daya Manusia generasi mendatang selaras dengan tujuan pendidikan nasional, yakni dalam rangka menciptakan generasi yang berkualitas, beriman dan bertakwa.
Oleh karena itu baik pemerintah, masyarakat, maupun stake holder dunia pendidikan harus bekerja sama dalam proses peningkatan dunia pendidikan. Pemerintah sekarang telah mulai memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan. Program wajib belaar 9 tahun dengan biaya ringan, pemberian dana stimulan berupa Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan program sertifikasi guru merupakan wujud komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini dilakukan dalam rangka menjalankan amanah pasal 5 ayat 1 undang-undang sisdiknas no. 20 tahun 2003 bahwa setiap warga negara  berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu.
Kaum muslimin rahimakumullah
Sejalan dengan komitmen pemerintah tersebut, masyarakat dan stake holder pendidikan perlu bersatu padu, bahu-membahu, berjuang keras mewujudkan cita-cita bangsa. Bebasnya SPP di sekolah memberikan kesempatan bagi wali murid untuk lebih meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan anaknya seperti bahan-bahan bacaan, baik buku maupun majalah, yang dapat meningkatkan pengetahuan anak. Orang tua juga senantiasa harus memperhatikan dan memantau perkembangan belajar anaknya.
Bagi guru, kesejahteraan yang meningkat melalui program sertifikasi hendaknya memacu guru untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitasnya dalam mendidik siswa. Tugas guru tidak hanya mentransfer pengetahuan, namun juga mendidik siswa menjadi warga negara yang beriman dan berakhlak mulia. Karena tujuan agama diturunkan kepada manusia dalam rangka untuk menyempurnakan akhlak manusia. Rasulullah bersabda:
Tentunya ini bukan tugas yang ringan, namun dengan kesungguhan dan kesabaran insyaaLlah jalan yang benar dan mudah akan dibukakan untuk kita, sehingga pada gilirannya derajat yang mulia di sisi Allah swt bukanlah sesuatu yang mustahil untuk didapatkan. Allah berfirman:
 “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”  (QS. Al-Mujadalah: 11)

 Dalam ayat yang lain Allah juga berfirman:

"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran” (QS. Az-Zumar: 9)

Hikmah dari 2 ayat tersebut adalah bahwa untuk mendapatkan kehidupan yang bahagia lahir dan batin, baik di dunia maupun di akhirat, kunci suksesnya adalah beriman dan berilmu yang tercermin pada salimul aqidah, sholihul ibadah, matinul khuluq dan shirotul muamalah.

Kaum muslimin rahimakumullah
Sebelum kami akhiri khutbah Jumat ini marilah kita renungkan bersama tanggung jawab kita dalam pendidikan baik di lingkup keluarga, masyarakat maupun sebagai warga negara.
Berikut kami nukil beberapa petuah dari kitab dan tokoh besar dunia:
1.      Dalam Kitab Nahjul Balaghoh disebutkan, “Tidak ada kekayaan yang lebih utama daripada akal, tidak ada kealpaan yang lebih menyedihkan daripada kebodohan, tidak ada warisan yang lebih baik daripada pendidikan”.
2.      Dalam Kitab Durrotun Nasihin disebutkan, “Barangsiapa mempelajari satu bab dari ilmu dengan maksud akan mengajarkannya pada orang lain, maka diberikan kepadanya pahala tujuh puluh Nabi”.
3.      Brigham Young mengatakan, “Education is the power to think clearly, the power to act well in the world’s work and the power to appreciate life” (pendidikan adalah kekuatan untuk berfikir jernih, kekuatan untuk melakukan sesuatu di dunia kerja dan power untuk menghadapi kehidupan).
Mudah-mudahan khutbah ini dapat berkenan dan bermanfaat bagi kita semua dalam menyambut Hari Pendidikan Nasional dan semoga kita mampu mengaplikasikan komitmen bersama akan arti pentingnya pendidikan untuk mempersiapkan generasi bangsa yang berkualitas.
Share READ MORE - Memperingati Hari Pendidikan

FB